Metode Hidroponik Pasang Surut dan Aeroponik
Halo
sobat HOST yang setia! Setiap hari HOST gak pernah bosan untuk bagi-bagi
informasi nih. Nah untuk hari ini kita mau bahas apa yaaa? Jadi hari ini kita
mau belajar tentang metode hidroponik dengan sistem pasang surut dan aeroponik.
Yuk langsung aja kita cek!!!
Sistem
Pasang Surut
Ebb
and flow system atau disebut juga flood and drain system atau yang dikenal juga dengan sebutan sistem
pasang surut merupakan salah satu sistem hidroponik dengan prinsip kerja yang
cukup unik. Dalam sistem hidroponik ini, tanaman mendapatkan air, oksigen, dan
nutrisi melalui pemompaan dari bak penampung yang dipompakan ke media yang
nantinya akan dapat membasahi akar (pasang). Selang beberapa waktu air bersama
dengan nutrisi akan turun kembali menuju bak penampungan (surut). Waktu pasang
dan surut dapat diatur menggunakan timer sesuai kebutuhan tanaman sehingga
tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air.
Sistem hidroponik ini sudah banyak dikembangkan dalam
sekala hobi maupun komersil.Struktur hidroponik ebb flow tergolong sederhana,
pembuatannya mudah dan hemat energi. Sistem hidroponik ini dapat digunakan
untuk beberapa media pertumbuhan. Media yang dapat menyimpan air cukup baik
untuk sistem hidroponik ini seperti rockwool, vermiculite, coconut fiber.
Sistem hidroponik pasang surut sangat bagus untuk menumbuhkan tanaman yang
berukuran kecil hingga berukuran sedang. Bahkan bisa juga didesain untuk
menumbuhkan tanaman yang berukuran lebih besar dengan desain sistem yang
tentunya lebih besar.
·
Kelebihan
sistem hidroponik Ebb and Flow / Flood and Drain / Pasang Surut:
#Tanaman mendapat
suplai air, oksigen, dan nutrisi secara periodik.
#Ketersediaan oksigen
lebih baik karena terbawa air pasang dan surut.
# Kegiatan
perawatan lebih mudah karena tidak perlu melakukan penyiraman tanaman secara
manual.
·
Kekurangan
sistem hidroponik Ebb and Flow / Flood and Drain / Pasang Surut:
#Biaya pembuatan
cukup mahal.
#Tergantung pada
listrik.
#Kualitas nutrisi
yang sudah dipompakan berkali-kali tidak sebaik awalnya.
Sistem Aeroponik
Teknik menanam tanaman dengan aeroponik berasal dari
katanya “aero” yang berarti udara, dan “phonic” yang berarti cara menanam.
Jadi, aeroponik merupakan cara bertanam dengan media perakarannya udara. Sistem
Aeroponik merupakan cara bercocok tanam dengan menyemprotkan nutrisi ke akar
tanaman. Nutrisi yang disemprotkan mempunyai bentuk seperti kabut. Aeroponik
adalah suatu sistem penanaman sayuranyang paling baik dengan menggunakan udara
dan ekosistem air tanpa menggunakan tanah.Teknik ini merupakan metode penanaman
hidroponik dengan menggunakan bantuan teknologi. Desain aeroponik merupakan
desain yang paling canggih dari semua sistem hidroponik. Akar tanaman
menggantung ke dalam wadah dan hara disemprotkan terus menerus dengan semburan
bergantian secara kontinu (misalnya satu menit “on” ,satu menit “off”).
Sistem aeroponik juga memiliki keunggulan yang tidak
dimiliki oleh sistem hidroponik lainnya, yaitu tanaman lebih mudah menyerap
nutrisi karena berukuran molekul kecil (Trubus, 2013). Perkembangan sistem
hidroponik khususnya aeroponik yang terbaru adalah instalasi aeroponik
vertikal. Sebuah sistem budidaya aeroponik yang penempatannya secara vertikal
sejajar memungkinkan untuk budidaya tanaman di sebagian kecil ruangan (Luebbers
dkk, 2012).
Kelebihan sistem aeroponik yakni:
ü Mampu
mengendalikan akar tanaman.
ü Mampu
memenuhi kebutuhan air dengan baik dam juga mudah.
ü Keseragaman
nutrisi dan juga kadar konsentrasi nutrisi dapat diatur sesuai dengan umur dan
jenis tanaman.
ü Tanaman
dapat diproduksi hingga beberapa kali dengan periode yang pendek.
Kelemahan sistem aeroponik yakni:
ü Memerlukan
biaya investasi dan biaya perawatan yang sangat mahal.
ü Sangat
tergantung pada energi listrik.
ü Mudah
terserang penyakit apabila tidak dirawat dengan baik dan benar.
Nah
gimana keren kan?Setelah kemarin kita sudah membahas NFT, DFT, dan hari ini ada
pasang surut dan aeroponik. Besok kita akan bahas apa ya? Penasaran kan? Stay
tune ya gais dengan HOST! See you tomorrow!
Sumber
:
Luebbers,
T. and S. Hensley. 2012. Vertical Aeroponic Plant Growing System. United
States: Patent Application Publication. US 2012/0297678 A1.
Susilawati.
(2019). Dasar-dasar Bertanam Secara
Hidroponik. Palembang: Unsri Press
bermanfaat banget nih infonyaa, keep up the good work yaa👍🏻✨
ReplyDeletebermanfaat bangettt infonya
ReplyDelete